Rabu, 14 Desember 2016

analisis biaya produksi jangka panjang



BAB II
PEMBAHASAN

A.   Biaya produksi dalam Jangka Panjang

            Sebagaimana telah dikemukakan dalam konsep produksi jangka panjang, bahwa dalam produksi jangka panjang semua input di perlakukan sebagai input variabel. Jadi, tidak ada input tetap. Maka dalam konsep biaya jangka panjang semua biaya dianggap sebagai biaya variabel (variabel cost), tidak ada biaya tetap. Dalam jangka panjang, perusahaan dapat menambah semua faktor-faktor produksi yang akan digunakan oleh perusahaan jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua factor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlah dari pada faktor-faktor produksi yang digunakan oleh perusahaan dapat ditambah apabila memang dibutuhkan. Karena hal itulah biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total,biaya variabel,biaya rata-rata,dan biaya marginal.[1]

a.Biaya total (jangkapanjang)
Jangka panjang dalam pengertian ini tidak terkait dengan waktu. Penyebutan jangka panjang oleh para ekonom menandai suatu proses produksi dimana sumber daya yang digunakan tidak adalagi yang bersifat tetap. Semua sumber daya yang digunakan dalam proses produksi bersifat variable atau jumlahnya dapat berubah-ubah. Produksi dalam jangka panjang memungkin kan perusahaan untukmengubah skala produksi (tingkat produksi) dengan cara mengubah, baik mengubah maupun mengurangi jumlah sumber  daya. Hal ini tentu akan berdampak pada biaya yang ditimbulkan. Dalam jangka panjang hanya dikenal biaya total rata-rata (ATC) adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat variabel.Biaya total sama dengan perubahan biaya variabel.ditulis dengan rumus:

LTC = LVC

Di mana   : 
LTC = Biaya total Jangka Panjang (Long Run Total Cost)
LVC = Biaya Variabel Jangka Panjang (Long Run Variable Cost)


b.BiayaMarjinal
Adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel.Maka rumusnya adalah :

LMC =∆LTC / ∆Q

Di mana :
LMC = Biaya Marjinal Jangka Panjang (Long Run Marginal Cost)
∆LTC = Perubahan Biaya Total Jangka Panjang
∆Q    = Perubahan Output


c. Biaya Rata – Rata
Adalah Biaya total di bagi jumlah output.Ditunjuk kan dengan rumus :

LAC = LTC / Q

Dimana :
LAC = Biaya Rata – Rata JangkaPanjang (Long Run Average Cost)
Q    = Jumlah output



B.     KurvaBiaya Total Rata-rata JangkaPanjang

            Jangka panjang semua biaya bersifat variable, maka konsep terpenting darinya tentu saja adalah seberapa besar biaya rata-rata yang di keluarkan dalam masa produksi dan operasional perusahaan. Secara umum setiap produkasi dalam jumlah yang banyak pastilah mengalami masa skala ekonomis lalu kemudian akan mengalami masa non ekonomis karena tambahan biaya lebih besar dari tambahan produksi (dalam nilai).
Secara teoritis berdasarkan persamaan matematis nya, biaya jangka panjang rata-rata (LRAC) akan membentuk kurva yang cekung (membuka ke atas) untuk kasus dimana setiap produksi mengalami skala non ekonomis terlebih dahulu kurvanya berbentuk cembung (membuka keatas). Titik persinggungan dalam kurva-kurva AC tersebut merupakan biaya produksi yang paling optimum/minimum untuk berbagai tingkat produksi yang akan dicapai produsen dalam jangka panjang.
Kurva biaya jangka panjang ini terbentuk dari gabungan biaya rata-rata jangka pendek dalam jumlah yang berhingga . Biaya jangka pendek teoritis menunjukkan model kapasitas secara kemampuan produksi dari perusahaan sehingga setiap terjadi kenaikan biaya aatas tambahan produksi maka perusahaan akan mengganti dengan model produksi yang lainnya dimana produksi masih dalam kondisi yang ekonomis. Ilustrasi berikut ini akan mempermudah pemahaman.






C.   Skala ekonomi dan tidak ekonomi

1.      Skala ekonomi
Skala  kegiatan produksi jangka panjang dikatakan bersifat mencapai skala ekonomi apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin rendah. Produksi yang semakin tinggi menyebabkan perusahaan menambah kapasitas produksi, dan pertambahan kapasitas ini menyebabkan kegiatan produksi bertambah efesien. Dibawah ini factor penting yang menimbul kans kala ekonomi;[2]

a.       Spesialisasi factor-faktorproduksi
Dalam perusahaan yang kecil ukuran para pekerja harus menjalankan beberapa tugas. Oleh karena itu mereka tidak dapat mencapai ketrampilan yang tinggi di dalam mengerjakan pekerjaan tertentu. Dalam perusahaan yang besar dilakukan speliasisasi. Setiap pekerja diharuskan melakukan suatu pekerjaan tertentu saja, dan ini menambah keterampilan mereka. Produktivitasmerekabertambahtinggidanakanmenurunkanbiaya per unit.
b.      Pengurangan harga bahan mentah dan kebutuhan produksi lain
Setiap perusahaan membeli bahan mentah, mesin-mesin, dan berbagai jenis peralatan untuk melakukan kegiatan memproduksi. Harga bahan-bahan tersebut akan menjadi bertambah murah apabila pembelian bertambah banyak. Makin tinggi produksi, makin banyak bahan-bahan mentah dan peralatan produksi yang digunakan. Keadaan ini menyebab kan biaya per unit akan menjadi semakin murah.
c.       Memungkinkan produksi sampingan (by-Products) diproduksi
Di dalam perusahaan-perusahaan adakalanya terdapat bahan-bahan yang terbuang (waste), yaitu barang-barang yang tidak terpakai yang merupakan residu yang diciptakan oleh proses produksi. Di dalam perusahaan yang kecil biasanya jumlahnya tidak banyak dan tidak ekonomi suntuk dijadikan barang sampingan. Tetapi kalau perusahaan yang memproduksi dalam skala besar, dan memiliki barang residu yang cukup banyak, barang residu ini dapat diproses menjadi barang  yang diproduksi secara sampingan. Kegiatan yang baru ini akan menurunkan biaya per unit dari keseluruhan operasi perusahaan.
d.      Mendorong perkembangan perusahaan lain
Jika suatu perusahaan telah menjadi sangat besar, timbul permintaan yang cukup ekonomis untuk mengembangkan kegiatan di bidang usaha lain yang menghasilkan barang-barang atau fasilitas yang dibutuhkan perusahaan yang besar tersebut. Sebagai contoh, pembesaran perusahaan lain akan mendorong pemerintah menyediakan jaringan pengangkutan yang baik, dan fasilitas penyediaan air dan listrik yang murah. Disamping itu perusahaan-perusahaan yang menyediakan jasa-jasa kepada perusahaan yang besar tersebut akan berkambang. Berbagai perkembangan ini akan mengurangi biaya per unit.
2.      Skala tidak ekonomi
Kegiatan memproduksi suatu perusahaan dikatan mencapai skala tidak ekonomi apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin tinggi. Keadaan ini di wujudkan oleh kegiatan memproduksi yang menurun efesiennya. Wujudnya skala tidak  konomi terutama di sebabkan oleh organisasi perusahaan yang sudah menjadi sangat besar sehingg amenimbulka nkerumitan di dalam mengatur dan  memimpinnya. Perusahaan yang biasanya terus-menerus biasnya jumlah tenaga kerja yang digunakan meliputi beribu-ribu orang, dan mempunyai dan cabang di berbagai tempat. Sebagai akibatnya kegiatan dan organisasi perusahaan tersebut sudah menjadi sangat kompleks. Tidak mungkin lagi ia dipimpin oleh seorang manger saja. Keadaan ini mengurangi efesiensi kegiatan perusahaan da nmenyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin tinggi.[3]





D.   Beberapa bentuk kurva LRAC


 




[1]Sadonosukirno,mikroekonomiteoripengantar,(Jakarta:karismaputrautama offset,2013),hlm217
[2]Sadonosukirno,mikroekonomiteoripengantar,(Jakarta:karismaputrautamaoffset,2013),hlm 220
[3]Sadonosukirno,mikroekonomiteoripengantar,(Jakarta:karismaputrautama offset,2013),hlm 221

1 komentar: