BAB II
PEMBAHASAN
A.
Biaya produksi dalam Jangka Panjang
Sebagaimana telah dikemukakan dalam konsep produksi jangka panjang, bahwa dalam produksi jangka panjang semua input di perlakukan sebagai input variabel. Jadi, tidak ada input tetap. Maka dalam konsep biaya jangka panjang semua biaya dianggap sebagai biaya variabel (variabel cost), tidak ada biaya tetap. Dalam jangka panjang, perusahaan dapat menambah semua faktor-faktor produksi yang akan digunakan oleh perusahaan jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua factor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlah dari pada faktor-faktor produksi yang digunakan oleh perusahaan dapat ditambah apabila memang dibutuhkan. Karena hal itulah biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total,biaya variabel,biaya rata-rata,dan biaya marginal.[1]
a.Biaya total (jangkapanjang)
Jangka panjang
dalam pengertian ini tidak terkait dengan waktu. Penyebutan jangka panjang oleh
para ekonom menandai suatu proses produksi dimana sumber daya yang digunakan tidak
adalagi yang bersifat tetap. Semua sumber daya yang digunakan dalam proses
produksi bersifat variable atau jumlahnya dapat berubah-ubah. Produksi dalam jangka
panjang memungkin kan perusahaan untukmengubah skala produksi (tingkat produksi)
dengan cara mengubah, baik mengubah maupun mengurangi jumlah sumber daya. Hal ini tentu akan berdampak pada biaya
yang ditimbulkan. Dalam jangka panjang hanya dikenal biaya total rata-rata
(ATC) adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi
seluruh output dan semuanya bersifat variabel.Biaya total sama dengan perubahan
biaya variabel.ditulis dengan rumus:
LTC = LVC
Di mana :
LTC = Biaya total Jangka Panjang
(Long Run Total Cost)
LVC = Biaya Variabel Jangka Panjang
(Long Run Variable Cost)
b.BiayaMarjinal
Adalah tambahan biaya karena menambah
produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan
biaya variabel.Maka rumusnya adalah :
LMC =∆LTC / ∆Q
Di mana :
LMC = Biaya Marjinal Jangka Panjang
(Long Run Marginal Cost)
∆LTC = Perubahan Biaya Total Jangka Panjang
∆Q = Perubahan
Output
c. Biaya Rata – Rata
Adalah Biaya total di bagi jumlah output.Ditunjuk
kan dengan rumus :
LAC = LTC / Q
Dimana :
LAC = Biaya Rata – Rata
JangkaPanjang (Long Run Average Cost)
Q = Jumlah output
B.
KurvaBiaya Total Rata-rata
JangkaPanjang
Jangka
panjang semua biaya bersifat variable, maka konsep terpenting darinya tentu
saja adalah seberapa besar biaya rata-rata yang di keluarkan dalam masa
produksi dan operasional perusahaan. Secara umum setiap produkasi dalam jumlah
yang banyak pastilah mengalami masa skala ekonomis lalu kemudian akan mengalami
masa non ekonomis karena tambahan biaya lebih besar dari tambahan produksi
(dalam nilai).
Secara
teoritis berdasarkan persamaan matematis nya, biaya jangka panjang rata-rata
(LRAC) akan membentuk kurva yang cekung (membuka ke atas) untuk kasus dimana
setiap produksi mengalami skala non ekonomis terlebih dahulu kurvanya berbentuk
cembung (membuka keatas). Titik persinggungan dalam kurva-kurva AC tersebut
merupakan biaya produksi yang paling optimum/minimum untuk berbagai tingkat
produksi yang akan dicapai produsen dalam jangka panjang.
Kurva biaya
jangka panjang ini terbentuk dari gabungan biaya rata-rata jangka pendek dalam
jumlah yang berhingga . Biaya jangka pendek teoritis menunjukkan model
kapasitas secara kemampuan produksi dari perusahaan sehingga setiap terjadi
kenaikan biaya aatas tambahan produksi maka perusahaan akan mengganti dengan
model produksi yang lainnya dimana produksi masih dalam kondisi yang ekonomis.
Ilustrasi berikut ini akan mempermudah pemahaman.
C.
Skala ekonomi dan tidak ekonomi
1.
Skala ekonomi
Skala kegiatan produksi jangka panjang dikatakan bersifat
mencapai skala ekonomi apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi
rata-rata menjadi semakin rendah. Produksi yang semakin tinggi menyebabkan perusahaan
menambah kapasitas produksi, dan pertambahan kapasitas ini menyebabkan kegiatan
produksi bertambah efesien. Dibawah ini factor penting yang menimbul kans kala ekonomi;[2]
a.
Spesialisasi factor-faktorproduksi
Dalam perusahaan yang kecil ukuran para pekerja harus menjalankan
beberapa tugas. Oleh karena itu mereka tidak dapat mencapai ketrampilan yang
tinggi di dalam mengerjakan pekerjaan tertentu. Dalam perusahaan yang besar dilakukan
speliasisasi. Setiap pekerja diharuskan melakukan suatu pekerjaan tertentu saja,
dan ini menambah keterampilan mereka. Produktivitasmerekabertambahtinggidanakanmenurunkanbiaya
per unit.
b.
Pengurangan harga bahan mentah dan kebutuhan
produksi lain
Setiap perusahaan membeli bahan mentah, mesin-mesin, dan berbagai
jenis peralatan untuk melakukan kegiatan memproduksi. Harga bahan-bahan tersebut
akan menjadi bertambah murah apabila pembelian bertambah banyak. Makin tinggi produksi,
makin banyak bahan-bahan mentah dan peralatan produksi yang digunakan. Keadaan ini
menyebab kan biaya per unit akan menjadi semakin murah.
c.
Memungkinkan produksi sampingan
(by-Products) diproduksi
Di dalam perusahaan-perusahaan adakalanya terdapat bahan-bahan
yang terbuang (waste), yaitu barang-barang yang tidak terpakai yang merupakan residu
yang diciptakan oleh proses produksi. Di dalam perusahaan yang kecil biasanya jumlahnya
tidak banyak dan tidak ekonomi suntuk dijadikan barang sampingan. Tetapi kalau perusahaan
yang memproduksi dalam skala besar, dan memiliki barang residu yang cukup banyak,
barang residu ini dapat diproses menjadi barang yang diproduksi secara sampingan. Kegiatan
yang baru ini akan menurunkan biaya per unit dari keseluruhan operasi perusahaan.
d.
Mendorong perkembangan perusahaan
lain
Jika suatu perusahaan telah menjadi sangat besar, timbul permintaan
yang cukup ekonomis untuk mengembangkan kegiatan di bidang usaha lain yang
menghasilkan barang-barang atau fasilitas yang dibutuhkan perusahaan yang besar
tersebut. Sebagai contoh, pembesaran perusahaan lain akan mendorong pemerintah menyediakan
jaringan pengangkutan yang baik, dan fasilitas penyediaan air dan listrik yang
murah. Disamping itu perusahaan-perusahaan yang menyediakan jasa-jasa kepada perusahaan
yang besar tersebut akan berkambang. Berbagai perkembangan ini akan mengurangi biaya
per unit.
2.
Skala tidak ekonomi
Kegiatan memproduksi suatu perusahaan
dikatan mencapai skala tidak ekonomi apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya
produksi rata-rata menjadi semakin tinggi. Keadaan ini di wujudkan oleh kegiatan
memproduksi yang menurun efesiennya. Wujudnya skala tidak konomi terutama di sebabkan oleh organisasi perusahaan
yang sudah menjadi sangat besar sehingg amenimbulka nkerumitan di dalam mengatur
dan memimpinnya. Perusahaan yang
biasanya terus-menerus biasnya jumlah tenaga kerja yang digunakan meliputi beribu-ribu
orang, dan mempunyai dan cabang di berbagai tempat. Sebagai akibatnya kegiatan dan
organisasi perusahaan tersebut sudah menjadi sangat kompleks. Tidak mungkin lagi
ia dipimpin oleh seorang manger saja. Keadaan ini mengurangi efesiensi kegiatan
perusahaan da nmenyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin tinggi.[3]
D.
Beberapa bentuk kurva LRAC
TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA
BalasHapus